Harga minyak naik pada hari Selasa karena para pedagang menilai dampak serangan pesawat tak berawak terhadap rute ekspor minyak utama Kazakhstan, sementara pembicaraan untuk mengakhiri perang di Ukraina membuat para pedagang berhati-hati karena mereka dapat meningkatkan pasokan Rusia.
Harga minyak mentah Brent naik 61 sen menjadi $75,83 per barel pada pukul 1:38 siang EST, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS naik $1,10, atau 1,6%, menjadi $71,84 per barel, mengikuti kenaikan yang dicatat Brent pada hari Senin, ketika kontrak AS diperdagangkan tanpa penyelesaian karena hari libur.
Brent naik 48 sen pada sesi sebelumnya setelah pesawat tak berawak Ukraina menyerang stasiun pompa di Rusia pada jalur pipa Konsorsium Pipa Kaspia, yang membawa minyak mentah dari Kazakhstan ke pasar dunia.
Ekspor minyak Kazakhstan dapat turun hingga 30% hingga dua bulan akibat serangan pesawat nirawak, yang menyebabkan "kerusakan serius," kata Transneft. Itu setara dengan pemotongan pasokan minyak global sebesar 380.000 barel per hari, menurut perhitungan Reuters.
"Brent sudah diuntungkan kemarin dari gangguan pasokan CPC, tetapi secara keseluruhan itu akan tergantung pada seberapa lama dan seberapa besar gangguan itu," kata analis UBS Giovanni Staunovo.
Pasar minyak mengalami guncangan pasokan lagi pada hari Selasa karena pelabuhan Laut Hitam Rusia di Novorossiisk menghentikan pemuatan karena badai, kata dua sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Ekspor dari pelabuhan tersebut direvisi naik sebesar 0,24 juta metrik ton dari rencana awal menjadi 2,25 juta ton, atau sekitar 590.000 barel per hari, kata sumber tersebut pada hari Senin.(Newsmaker23)
Sumber: Investing.com